Eko Wahyu Tawantoro
TENTANG PENYAIR
Eko Wahyu Tawantoro lahir di Surabaya 29 Juli 1966, dari keluarga yang sehari-hari akrab dengan dunia seni. Kakeknya seorang pemahat, bapaknya musisi keroncong, ibunya seorang penari di masa mudanya. Dalam lingkungan keluarga yang menyukai seni, kegemaran yang sama menular kepada jurnalis yang oleh rekan-rekan seprofesinya kerap dipanggil dengan inisial EWT ini.
Menulis puisi sudah dimulainya sejak duduk di bangku SMP. Tahun 1983, untuk pertama kali puisinya dimuat di Swadesi, koran mingguan yang terbit di Jakarta. Sejak itu, kegemaran menulisnya semakin bertambah, bukan saja terkait seni dan sastra, tetapi juga tulisan-tulisan berupa reportase perjalanan dan ficer yang dimuat di berbagai media seperti majalah Amanah, Mingguan Mutiara, Majalah Liberty, Media Indonesia, Surabaya Post, Jawa Pos, majalah Hello, dan lain-lain. Bersama sejumlah pegiat budaya di Jember Jawa Timur, tahun 1989 menginisiasi berdirinya Kelompok Cemara Biru, sebuah komunitas yang berkhidmat dalam pementasan seni maupun kajian-kajian budaya dan sastra. Puisi-puisinya pernah diterbitkan dalam Antologi Bersama Tetirah (1993), Revitalisasi Sastra Pedalaman (1994), dan Antologi Puisi Nusantara Senyuman Lembah Ijen (2018). Kulepas Engkau Di Volendam (2018) adalah antologi tunggal pertamanya.
Kegemarannya akan aktivitas kepenulisan, memicu EWT untuk menekuni profesi jurnalis. Tahun 1995 ia bergabung dengan Liputan-6 SCTV. Di institusi ini ia menapaki karir selama 15 tahun, dimulai dengan posisi sebagi reporter, produser program hingga Wakil Pemimpin Redaksi. Saat ini EWT masih aktif di dunia jurnalistik sebagai Penanggungjawab Program News Bulletin di KompasTV.