Misi Memupus Musykil, Profil Penulis Tyas Rumingdyah
August 23, 2016
Misi Memupus Musykil, Profil Penulis Tyas Rumingdyah
“Jangan mengeluh, eveything happens for a reason.”
Tyas Rumingdyah, atau yang akrab disapa “Mbak Yas”, adalah mojang Priangan kelahiran 19 Desember 1986.  Tyas adalah sosok perempuan yang cerdas, ceria, senang berteman, dan selalu semangat dalam menjalani kesehariannya. Kecintaannya pada ilmu Psikologi mengantarkan dirinya menjadi mahasiswa jurusan Psikologi di Universitas Islam Bandung.
Akan tetapi, Tuhan memberikan ujian bagi Tyas. Kini, dengan kondisi yang dimilikinya, Tyas harus berjuang lebih keras untuk menggapai mimpinya untuk menjadi seperti Tere Liye, salah seorang penulis yang sangat ia kagumi.
Bagi Tyas, menulis layaknya bercengkerama dengan seorang kawan. Menulis dapat menambah ilmu sekaligus menyuntikkan semangat baru. Ia merasa seolah berkelana, kembali menemui teman-teman lamanya. Tyas mendapatkan inspirasi menulis dari para tenaga medis yang menanganinya. Dari sanalah muncul inspirasi untuk menulis sebuah buku. My Precious Life adalah buku pertama yang ia tulis. Buku tersebut berusaha menyampaikan pesan kepada pembaca tentang arti penting kehidupan.
My Precious Life yang ditulis kurang-lebih selama satu tahun ini mampu mengalahkan segala keterbatasan yang dialami Tyas. Dengan kerja kerasnya, Tyas mengetik kata demi kata hingga tersusunlah sebuah buku yang mampu menginspirasi banyak orang. Hal lain yang memotivasi Tyas adalah pengalamannya dalam mengikuti kuliah online di International School of Handwriting Analysis, Amerika Serikat. Lewat perkuliahan itu, Tyas mempelajari cara agar dapat menghasilkan banyak karya dengan tema yang beragam. Apalagi Tyas juga sangat menggemari buku-buku bertema psikologi, motivasi, dan traveling. Kecintaannya pada traveling terlihat jelas saat ia begitu antusias dalam menuliskan kisah perjalanannya di Negeri Kangguru dalam My Precious Life.
Tyas juga berbagi tips mengenai cara menghadapi mental block atau kebuntuan dalam menulis. Menurutnya, mental block dapat diatasi dengan cara memerincikan kembali topik apa saja yang ingin ia bahas, sehingga kita tidak akan menemui kebuntuan akan apa yang harus kita tulis. Persiapkanlah topik-topik bahasan, sehingga saat menulis akan terasa mengalir apa adanya. 
Tyas saat ini masih rutin menjalani terapi demi kesembuhan dirinya, sambil tetap memupuk semangat agar ia dapat terus berkarya dan menghasilkan banyak buku yang bermanfaat sehingga menjadi ladang pahala baginya. Tyas selalu menyempatkan diri untuk menyapa kawan-kawannya, atau menjalin pertemanan dengan siapa saja. Ia dapat dihubungi lewat akun facebook: tyas rumingdyah, instagram: dyahty, dan email: dyahrylogi@gmail.com. Melalaui karyanya yang diterbitkan di Bitread, Tyas berharap My Precious Life dapat terus menjadi buku yang inspiratif dan disukai para pembaca Bitread.[Amy]

Leave a review