Berkarya tak hanya milik orang dewasa. Anak kecil pun berhak punya karya. Bitread Bersama Kinarya Gagas dan SD Gagas Ceria meluncurkan program Bitread-Kinarya Writing Program. Melalui program ini, setiap anak yang ingin memiliki karya tulis sendiri berupa buku, dapat mewujudkan impiannya. Diawali dengan program workshop creative writing yang diselenggarakan pada Sabtu, 18 Februari 2017 di SD Gagas cerita, program ini berhasil meluncurkan tiga buah judul perdana yang diterbitkan di Bitread Publishing. Buku-buku tersebut di antaranya adalah: novel anak Jamur Ajaib karya Keira Najmi Azizah, picture book Pulpen Baru karya Luna Amelia Khairunnisa, dan Yaki Si Monyet Berpantat Lentur karya Aziel Rae Himawan dan Tobias B. Siahaan (ilustrator).
Pada Jumat, 28 April 2017, ketiga buku tersebut diluncurkan di Elmuloka dalam rangkaian kegiatan Leadership Day SD Gagas Ceria. Para penulis cilik tersebut membagi pengalaman tentang proses kreatif pembuatan karya mereka masing-masing. Mereka senang tulisan mereka dapat dibukukan. Aziel dan Tobi, duet penulis dan ilustrator cilik yang menggarap Yaki Si Monyet Berpantat Lentur menceritakan dengan antusias proses pembuatan ilustrasi buku mereka yang menggunakan teknik kolase. Begitupun Luna Amelia yang tak kalah semangat, menceritakan kesan-kesannya ketika membuat ilustrasi untuk bukunya sendiri dan menulis cerita yang akrab dengan kesehariannya. Menurut Luna, ia berusaha sebaik mungkin membuat karyanya itu, walaupun harus bekerja keras untuk menulis sekaligus membuat ilustrasi. Adapun Keira Najmi Aziza, penulis dan juga ilustrator untuk novelnya yang berjudul Jamur Ajaib, membagi tips bagi audiens yang berasal dari sejumlah siswa Sekolah Dasar undangan. Menurutnya, agar bisa membuat karya, kita harus berusaha mendisiplinkan diri dengan target menulis. Keira yang sejak TK sudah senang membaca novel tebal itu, mengaku memang tak selamanya target tersebut tercapai, tapi yang terpenting adalah ketekunan dan kemauan.
Jumlah terbitan buku di Indonesia hanya 25.000-an judul per tahun. Sementara itu, Korea Selatan (50.000 judul), Turki (45.000 judul), dan Jepang (85.000 judul). Padahal, jumlah penduduk ketiga negara itu jauh lebih sedikit daripada Indonesia. Ini menandakan konsumsi dan permintaan buku di pasar negara-negara tersebut cukup tinggi. Tentu hal ini menjadi bahan evaluasi. Hal ini terkait pula dengan minat baca. Menurut penelitian UNESCO, Indonesia memiliki tingkat baca yang memperihatinkan, dari 1.000 orang yang disurvei, hanya 1 orang yang senang membaca. Rasionya 1.000 : 1 atau 0,001%. Ini merupakan PR kita bersama, sebab minat baca sangat terkait pula dengan tingkat pendidikan, dan tingkat pendidikan sangat memengaruhi kualitas serta daya saing SDM sebuah bangsa.
Program Bitread-Kinarya Writing Class ini merupakan salah satu upaya untuk mengkampanyekan pentingnya literasi yang dimulai sejak dini. Dengan bermunculannya para penulis cilik, masa depan bangsa seolah menemukan secercah harapan. Generasi baru yang melek dan peka literasi kini menemukan wahana untuk menyalurkan minat dan bakat mereka.
Bitread terus mengajak dan mengkampanyekan gerakan literasi ini ke sekolah-sekolah. Oleh karena itu, Bitread menyambut baik sekolah-sekolah yang ingin mengadakan program serupa bersama Bitread, demi mewujudkan Indonesia yang lebih akrab literasi. Inilah saatnya kita bergerak, membekali generasi baru dengan kesadaran akan pentingnya buku dan lilterasi.[ Luttfi Fatahillah ]