Judul : Indonesian Media And Social Transformation (Reports
From The Field)
No. ISBN : 978-602-5877-87-2
Penulis : 14 Emerging Scholars
Penerbit : Bitread Publishing
Tahun terbit : 2018
Text bahasa : Inggris
Pernah membayangkan bagaimana keadaan Indonesia 20 tahun silam? Jika dibandingkan sekarang, sangat jauh berbeda terutama ketika berbicara tentang perubahan teknologi digital. Buku yang ditulis oleh 14 Mahasiswa Doktoral dari Universitas Jerman dan Indonesia ini hadir sebagai upaya untuk membuka mata kita bahwa perubahan terhadap Negara Indonesia sangat mencolok terutama dalam hal teknologi. Tanpa sadar teknologi digital inilah yang menjadi salah satu pemicu konflik di Indonesia selama ini.
Dalam kata pengantarnya, Deddy Mulyana, Profesor dari Faculty of Communication Science, Universitas Padjadjaran memberikan pembuka yang dahsyat. Dari judul yang diambil sudah cukup mengundang rasa penasaran, yaitu "Syok Digital."
Dijelaskan dengan runut bagaimana dunia digital membawa pengaruh positif dan negatif dalam kehidupan manusia. Teknologi komunikasi digital yang canggih telah menggerus kebiasaan berkomunikasi yang sesungguhnya. Sehingga dari waktu ke waktu orang-orang zaman now kurang mampu berkomunikasi dengan orang-orang dari budaya yang berbeda, ideologi yang berbeda, bahkan etnik dan agama.
Tak hanya itu, ternyata peran internet di Indonesia pun telah mengurangi konvensional media massa, seperti surat kabar, majalah, atau radio, yang pernah jaya pada masa 20 tahun silam. Kondisi ini mengakibatkan rasa empati antara satu sama lain berkurang. Komunikasi verbal tidak terjalin dengan baik.
Pembahasan dalam buku ini dibagi menjadi empat bagian yang diambil langsung dari kejadian di lapangan, diperkuat dengan data yang detail oleh para penulis. Selain itu disertakan pula analasis-analisis masalah beserta solusinya. Empat bagian tersebut terdiri dari media dan transformasi politik, media dan minoritas, internet dan kontra lingkungan, serta budaya populer dan demokrasi.
Untuk ukuran buku nonfiksi, buku ini cukup menarik dan recommended untuk dibaca berbagai kalangan. Hanya saja diksi yang digunakan penulis terlalu kaku jadi terasa monoton saat membacanya. Meskipun demikian, buku ini sangat membuka wawasan betapa pentingnya mengetahui perubahan transformasi media saat ini. Bukan hanya membuat kecanduan untuk pemakainya saja, yang berakibat pada depresi, stres, dan mundurnya rasa empati antar sesama. Tetapi dampak globalnya adalah bisa memicu perpecahan bagi Negara Indonesia.