Siap mengubah karir di tahun 2019? Mulailah dengan sering bercerita tentang siapa diri Anda dan apa saja kesuksesan yang sudah Anda dapatkan. Kemungkinan dulu hal tersebut akan dianggap pamer, namun tanpa Anda sadari itulah yang disebut selfbranding. Teknik “menjual diri” agar banyak orang mengetahui siapa Anda dan keterampilan apa yang dimiliki.

Di Era digital yang semakin berkembang, membangun selfbranding merupakan cara ampuh meningkatkan pemasaran sebuah brand. Jika Anda sudah dikenal sebagai orang baik, bisa dipercaya, dan cerdas dalam memaparkan sesuatu, tidak butuh waktu lama meyakinkan calon konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Bila Anda dikenal sebagai orang sukses, jangan heran bila orang akan dengan senang hati mengikuti jejak Anda.  

Sedahsyat itulah pengaruh selfbranding dalam sebuah perusahaan. Mungkin di awal, Anda harus bekerja cukup keras dalam proses membangun branding yang kuat, tapi hal tersebut akan menghasilkan dampak positif pada perusahaan. Salah satunya ialah penjualan yang dapat dilakukan secara softselling daripada hardselling.  

Kedekatan dengan klien lebih terasa jika Anda menggunakan keahlian pemasaran softselling melalui selfbranding. Mereka tidak sadar jika Anda telah menawarkan sebuah produk dengan cara halus. Berbeda dengan hardselling yang langsung menjajakan produk tanpa basa-basi dan cenderung menciptakan ketidaknyamanan.

Meskipun demikian, Anda tidak boleh berpuas diri. Apabila selfbranding sudah kuat, Anda juga harus tahu strategi tepat supaya tetap berprestasi, yaitu:

Untuk membangun selfbranding yang kuat, memang memerlukan proses panjang. Jangan lelah belajar serta berusaha. Di mana pun posisi Anda, branding akan sangat dibutuhkan untuk mengukur kompetensi diri seseorang. Bukan hanya berguna ketika Anda bekerja di sebuah perusahaan, tetapi bermanfaat pula saat Anda sudah tidak bekerja lagi. So, tetaplah menjadi pribadi berkualitas sesuai branding, ya.  [JA]