Jadi Aktivis Lingkungan di Kantor, Kenapa Tidak?
April 5, 2019
Jadi Aktivis Lingkungan di Kantor, Kenapa Tidak?
Sampah berlebihan telah menjadi ihwal mengesalkan dan momok bagi sebagian besar wilayah hunian manusia di Bumi.  Pasalnya, tidak hanya kota, desa juga telah terjangkit berbagai perilaku tidak terpuji yang terkait pembuangan sampah secara sembarangan. Meskipun banyak kampanye telah dipublikasikan untuk membuang sampah pada tempatnya, ternyata hal tersebut belum sepenuhnya efektif.

Apabila didasarkan pada fakta, berbasiskan data tahun 2010, Indonesia berada di peringkat kedua sebagai negara “penyumbang” sampah plastik terbesar sedunia. Tak kurang dari 3,2 juta ton sampah yang “disumbangkan” oleh penduduk di negara ini pada tahun itu.

Selain permasalahan sampah plastik, ternyata Indonesia pun menjadi penghasil sampah kertas yang cukup besar. Dalam lingkup nasional, (dengan asumsi jumlah penduduk 180 juta jiwa, laju produksi sampah 2 liter per orang dalam sehari, dan komposisi 6,17 persen) jumlah timbunan sampah kertas di Indonesia dapat mencapai 1.599.000 ton per tahun (Ecoliteracy: Literasi Dasar yang Terlupakan, 2017, hlm. 6).

Permasalahan sampah plastik dan kertas ini bukanlah permasalahan yang sederhana. Industri memproduksi plastik dan kertas secara berlebihan, pengguna memakai dan membuangnya begitu saja dan di mana saja, serta penanganannya hanya dengan membakar, yang dapat menjadi salah satu pemicu pemanasan global (global warming). Dituliskan oleh Bintarsih Sekarningrum, dalam buku Sampah: Berkah atau Masalah (2017, hlm. 10), pemanasan global merupakan peningkatan temperatur rata-rata permukaan bumi. Suhunya kian meninggi dan menjadi isu pelik terkini, yang mempertanyakan kepedulian manusia terhadap lingkungannya.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya sebagai seorang yang tinggal di Bumi, kita ikut bertanggung jawab untuk mengurangi segala jenis sampah terutama saat beraktivitas di kantor. Guna mengurangi jumlah sampah yang kian mencemari Bumi, kita dapat melakukan empat hal sederhana di bawah ini:
 
  • Bawa tumbler dan reuse straw-mu ke kantor dan ke mana saja kamu pergi.
  • Meminimalkan penggunaan kertas, jika mendesak kamu boleh menggunakan kertas yang baru.
  • Sediakan tempat sampah di meja kerjamu.
  • Tetapkan kategori barang di meja kerjamu berdasarkan organik atau anorganik.
 
Kebaikan yang kecil yang dilakukan secara konsisten dapat berimbas besar pada kelestarian planet tercinta ini. Jadi, mulailah mengatur jumlah sampah dari rutinitas kita sendiri; dimulai sejak hari ini.

sumber buku : Ecoliteracy: Literasi Dasar yang Terlupakan? Karya Riyan Rosal Yosman Oktapyanto, dkk. diterbitkan Bitread, 2018. 

Leave a review