Kelola Utang, Amankan Masa Depan
September 17, 2019
Kelola Utang, Amankan Masa Depan
Meskipun telah direncanakan dan diatur sedemikian rupa, agar selalu berkecukupan dan tidak mengalami kekurangan dana, tetapi ada saja aral yang menyebabkan seseorang harus berutang.

Utang memang tidak dilarang, utang juga bukan tindakan tercela. Bagaimanapun, cara orang memperlakukan utangnya kerap membuat kesan utang menjadi tidak baik. Misalnya, tidak bijak dalam menggunakan uang hasil berutang, selalu mengulur waktu pembayaran, bahkan ada orang yang tidak mau membayar utang dengan berbagai alasan.

Banyak hal yang menyebabkan seseorang berutang. Mulai dari alasan demi memenuhi gaya hidup, ada juga yang memang terdesak oleh keadaan. Meskipun banyak yang menyadari bahwa utang bisa menimbulkan malapetaka, terutama apabila tidak memahami kondisi sendiri, tetapi tetap saja banyak yang nekad berutang.

“Pokoknya dapat dulu apa yang kita mau, masalah bayarnya gimana, itu urusan belakangan,” pernah bergumam seperti ini? Aduh, jangan pernah, deh!
Nah, supaya tidak terjadi malapetaka, seperti hancurnya rumah tangga atau ambruknya bisnis, sebaiknya kamu memahami kaidah berutang yang benar. Karena sebetulnya, benar atau salahnya utangmu, itu sudah ada sejak masih di dalam pikiran.
 
Identifikasi Prioritas Penggunaan Uang
Saatnya mengidentifkasi prioritas penggunaan uang, sehingga kamu bisa mengetahui dengan jelas pengeluaran demi pengeluaran, mulai dari apa yang sudah atau akan dilakukan.
Jangan lupa untuk mengumpulkan kuitansi atau struk-struk pembayaran. Catat semuanya ke dalam data base pengeluaran. Utamakan untuk membelanjakan uang bagi kebutuhan pokok dan pelunasan utang saja. Buatlah prioritas pengeluaran yang tepat.
 
Catat Titik-Titik Pemborosan Anda
Kenali di titik mana sajakah kamu terbiasa melakukan pemborosan. Lalu, catat titik-titik poin pemborosan itu.
Setelah itu, perhatikan poin-poin tersebut. Kenali betul pengeluaran demi pengeluarannya, terutama yang terbesar. Tegaskan dalam hati bahwa kamu bisa mengontrol setiap poin tersebut, sehingga tidak akan mengulanginya lagi.
Setelah kamu mengidentifikasi setiap titik pemborosan, maka kamu akan bisa melihat dengan jelas hal-hal pembelajaan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.
 
 
Bedakan antara “Butuh” dan “Ingin”
Sungguh merupakan hal yang tak nyaman, memiliki pengeluaran yang selalu lebih besar daripada pemasukan,. Karena itu, pikirkan baik-baik sebelum kamu membelanjakan uang. Bedakan antara “butuh” dan “ingin” yang muncul dari dalam perasan; segala hal “ingin” yang kamu penuhi, belum tentu merupakan hal yang dibutuhkan.
Karena itu, kontrol emosimu dan pertimbangkan sebaik mungkin di saat ingin membelanjakan uang. Pahami sungguh-sungguh kebutuhan dan jangan mudah tergoda.
 
Selalu Ingat Utang yang Harus Dilunasi
Inilah poin yang sering dianggap sepele. Karena itu, stop menganggap utang sebagai hal sepele sehingga membuatmu senang untuk selalu menunda-nunda pembayarannya. Setiap kali kamu ingin belanja, ingat selalu utang-utang yang belum dilunasi. Jangan pernah sekali pun menyepelekannya.
 
Sumber Buku: Financial Tips for Mom, karya Rara Radyanti, dkk. diterbitkan Bitread, 2017

Leave a review