Dalam hidup, konflik kadang tak dapat dihindarkan. Bahkan sepanjang kehidupan, manusia akan terus berhadapan dengan konflik. Baik konflik antar individu, individu dan kelompok, atau kelompok dan kelompok. Termasuk halnya dengan kehidupan berorganisasi.
Konflik tak selamanya buruk, ya, selama dihadapi dengan baik. Terkadang friksi dianggap perlu dalam sebuah hubungan agar tercapai keseimbangan. Biasanya, dengan terjadinya percekcokan kita yang asalnya tidak tahu perasaan satu sama lain. Jadi lebih memahami sifat maupun keinginan masing-masing. Dengan kata lain, konfrontasi bisa menumbuhkan sikap saling menghormati.
Nah, supaya konflik dalam organisasi tidak menimbulkan dampak negatif, sebaiknya setiap orang melakukan hal-hal sebagai berikut :
- Menahan Diri
Pada saat situasi mulai panas, sebaiknya, semua orang menahan diri. Alih-alih saling melempar tuduhan atau menyalahkan satu sama lain, lebih baik duduk bersama fokus pada solusi. Utarakan pendapat secara langsung, tidak berbelit-belit atau menyindir kepada orang yang membuat kita tidak nyaman. Sampaikan saja dengan sopan tanpa harus emosi. Supaya orang yang dikritik tidak tersinggung dan keinginan kita pun tersampaikan dengan baik.
- Tidak Memaksakan Kehendak
Jika pendapat sudah disampaikan. Biarkan hasil musyawarah yang memutuskan hasilnya. Kalau usulan kita tidak diterima, tanya alasannya kenapa dan hindari memaksakan kehendak. Apa pun keputusannya kita harus terima dengan lapang dada, demi kebaikan bersama.
- Sadar Diri dan Posisi
Dalam organisasi, biasanya ada hierarki. Pimpinan dan bawahan, senior dan junior. Sebaiknya, semua orang sadar dengan posisinya masing-masing. Pemimpin diharapkan mampu mengayomi dan merangkul semua pihak. Sedangkan, bawahan diharapkan dapat membantu dan menghormati pemimpinnya, karena sejatinya, pemimpin yang baik dimulai dari menjadi bawahan yang juga baik. Termasuk adab yang baik itu, junior tidak melangkahi wewenang senior dalam hal apa pun. Kalau pun harus mengambil keputusan melebihi kewenangan, sebaiknya konsultasikan dulu dengan senior agar tidak ada pihak yang tersinggung.
- Jaga Adab
Semua orang pasti ingin mendapatkan kesempatan buat tampil. Tapi, untuk memuluskan keinginan tersebut, harus dilakukan dengan cara-cara terhormat dan bermartabat. Jangan demi meraih ambisi pribadi, membuat kita menggunakan segala cara, apalagi sampai harus menjatuhkan orang lain. Perbuatan itu, selain memberi dampak buruk bagi organisasi, hubungan kita dan orang lain pun terganggu atau bahkan rusak.
- Kompromi
Adakalanya, demi terciptanya situasi harmonis, kita mesti berkompromi, ya
. Meletakkan kepentingan organisasi di atas keinginan pribadi. Berat memang, apalagi jika posisi kita dalam organisasi itu seorang senior. Namun, karena sesuatu dan lain hal, harus mengalah kepada junior. Tapi, selama kita melakukannya dengan suka rela, rasanya jauh lebih melegakan. Kuncinya, tentu saja kesediaan berkorban menanggalkan ego pribadi demi kebaikan bersama.
Sumber Buku : Terampil Menulis ala Wonder Mom, karya Estri Look Community (Golde Meyer) diterbitkan Bitread 2019