Creative Problem Solving: si Penyelamat dalam Masalah
February 28, 2020
Creative Problem Solving: si Penyelamat dalam Masalah
Anda tentu pernah punya masalah. Dan tidak hanya Anda, setiap individu ataupun kelompok tentu tidak terlepas dari masalah. Ada masalah yang rumit, ada juga masalah yang sederhana. Seperti apa pun masalah, tentu butuh pemecahan yang cepat dan tepat. Jika masalah dibiarkan, sampai kapan pun tidak akan pernah selesai.

Di sinilah Anda membutuhkan unsur kreatif dalam memecahkan masalah. Semakin kreatif seseorang atau kelompok dalam menghadapi masalah, akan semakin banyak solusi yang dimunculkan. Karena itu, Creative Problem Solving (CPS) atau pemecahan masalah secara kreatif menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan oleh individu maupun kelompok.
 
Adapun Proses CPS dimulai oleh Alex Osborn pada 1940-an dan dikembangkan oleh Parnes pada 1950-an, Presiden Creative Problem Solving Foundation (CPSF). Proses ini meliputi lima langkah:
 
  1. Sudahkah mengidentifikasi fakta?
Pada langkah ini Anda melakukan tahapan mendaftar berbagai fakta, terkait masalah yang ingin diselesaikan. Selain itu, tahap ini merupakan tahap menemukan data atau informasi baru yang dibutuhkan. Tahap ini biasa disebut mess and fuzzy problem, karena keadaan berantakan dan problem yang muncul masih sangat tidak jelas.
  1. Apa saja masalahnya?
Berikutnya, langkah kedua dalam proses CPS, adalah menemukan masalah. Untuk menemukan masalah, maka Anda bisa memunculkan berbagai pertanyaan. Pertanyaan ini tentu berangkat dari isu yang ada. Sehingga diharapkan, dengan pertanyaan tersebut, permasalahan semakin berkembang dan Anda bisa mengenali serta menemukan masalah secara lebih detail.
 
  1. Ungkapkan gagasan Anda!
Tahapan menemukan gagasan ini bisa dikembangkan melalui berbagai teknik semisal lateral thinking, analogi, mind map, dan lain-lain. Semakin banyak gagasan yang berkembang, akan semakin membantu upaya pemecahan masalah. Pada tahapan ini kita terbuka dengan berbagai kemungkinan. Buatlah daftar sebanyak-banyaknya pada tahap berikutnya. Jangan ragu, kita akan menyaringnya.
 
  1. Mari mencari solusi!
Solusi yang baik adalah solusi yang paling efektif, efisien, dan etis. Solusi yang efektif berarti solusi yang benar dan tepat sasaran. Solusi yang efisien berarti solusi yang menghasilkan jalan keluar yang optimal. Solusi etis berarti solusi yang sesuai dengan aturan, norma, dan value (nilai yang kita pegang atau yang sesuai dengan isu. Tahap menemukan solusi ini akan sangat terbantu jika jumlah gagasan yang dihasilkan pada tahap sebelumnya, banyak dan memenuhi kriteria.
 
  1. Menerima keputusan dan melaksanakannya
Menerima solusi atau tahap pelaksanaan menjadi tahap akhir dalam CPS. Pada tahap penerimaan dan pelaksanaan ini, disusun rencana tindakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, dan etis. Tahapan ini menanamkan agar Anda bisa menerima dan menghargai keputusan bersama serta mampu melaksanakan solusi-solusi secara optimal.
 
Sumber: Buku CREATIVE PROBLEM SOLVING & DECISION MAKING IN A SYSTEM, karya Andreas Chang & William Chang, diterbitkan Bitread 2019

Leave a review