Mengenal Bahasa Tubuh sebelum Menghadapi Interview
 
Interview bagaikan kunci terakhir untuk membuka pintu gerbang karir pada sebuah perusahaan yang kamu impikan. Ketika kunci lainya, curriculum vitae, portfolio, dan lainnya, berhasil menembus pintu sebelumnya, namun kunci terakhirnya tidak dibawa atau salah membawa kunci, maka kandas sudah impianmu untuk membuka pintu gerbang a.k.a bekerja di perusahaan yang kamu impikan.

Bagi sebuah perusahaan, interview merupakan bagian yang penting dalam proses rekrutmen karyawan baru. Selain untuk bertemu langsung dengan calon pegawai, interview juga berfungsi untuk mengetahui profil dan kesesuaian diri pelamar dengan budaya perusahaan serta mengukur kompetensi komunikasi dan sosialisasi  si calon pegawai.
 
Kompetensi komunikasi dan sosialisasi menjadi hal yang paling terlihat saat melakukan interview. Para recruiter dapat menilai apakah kamu, calon pegawai, memiliki kemampuan komunikasi yang baik atau tidak. Raut wajah, gerak kepala, gerak tangan, dan berbagai jenis bahasa tubuh lainnya dapat menentukan apakah kamu memiliki kemampuan komunikasi yang baik atau tidak.
 
Tentang Bahasa Tubuh
Bahasa tubuh merupakan bentuk komunikasi nonverbal yang menggunakan isyarat, bukan melalui kata-kata (Mulyana, 2010). Pesan nonverbal juga disampaikan oleh komunikan dan komunikator ketika sedang berkomunikasi menggunakan pesan verbal. Tidak hanya memperkuat pesan verbal, terkadang pesan-pesan nonverbal bertentangan dengan pesan verbal yang disampaikan.
 
Dalam kehidupan nyata, komunikasi nonverbal jauh lebih banyak dipakai daripada komunikasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih jujur mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan (Hardjana, 2003).
 
Menjadi hal yang sangat penting untuk mengetahui tentang bahasa tubuh, sebelum kamu menghadapi sebuah interview. Sepandai-pandainya kamu menutupi hal yang tidak ingin diketahui oleh recruiter, bisa saja terbaca dari bahasa tubuhmu, baik itu berupa mimik wajah, gerak-gerik tubuh, dan bentuk bahasa tubuh lainnya.
 
 
Sumber: Biarkan Tanganmu Bericara, karya Abie Besman. diterbitkan Bitread, 2017