Seiring dengan kebutuhan hidup yang semakin meningkat, sebagian orang mulai memikirkan bagaimana menghasilkan pendapatan sampingan selain pendapatan rutin dari hasil bekerja setiap bulan ataupun keuntungan dari hasil usaha yang dijalaninya saat ini.
Salah satu cara untuk menghasilkan pendapatan yaitu dengan mengelolah aset yang dimiliki agar menghasilkan pendapatan ataupun keuntungan di masa mendatang. Cara seperti ini disebut dengan berinvestasi. Dengan berinvestasi diharapkan menghasilkan keuntungan yang akan menambah jumlah kekayaan.
Mengingat kebutuhan berinventasi cukup penting demi kehidupan yang lebih baik di masa depan, maka jangan lagi menunda untuk mulai melakukan inventasi. Mulailah menata keuangan yang Anda miliki sehingga bisa disisihkan untuk melakukan investasi.
Tips-tips berikut ini bisa menjadi pertimbangan Anda dalam memilih jenis investasi:
Modal Investasi
Berapa modal yang Anda miliki untuk berinvestasi? Sesuaikanlah budget yang Anda miliki dengan jenis investasi yangAnda pilih. Jika Anda tidak memiliki modal investasi yang besar, Anda bisa mulai berinvestasi dengan modal kecil seperti investasi deposito, reksadana, saham, emas, dan forex. Walaupun memulai investasi dengan modal kecil hasil investasi tersebut akan tetap memberikan keuntungan yang lumayan. Namun, jika Anda memiliki modal besar bisa melakukan investasi di properti seperti membeli tanah, rumah dan apartemen.
Jangka Waktu Investasi
Tetapkan tujuan Anda untuk berinvestasi sehingga dapat diperkirakan berapa lama investasi tersebut akan memberikan hasilnya. Jika Anda menginginkan investasi jangka pendek Anda bisa berinvestasi di deposito, valuta asing dan emas. Namun, jika ingin berinvestasi untuk jangka yang lebih panjang dapat memilih jenis investasi properti, saham dan asuransi.
Likuiditas Investasi
Dalam kondisi tertentu bisa jadi Anda terpaksa mencairkan investasi yang Anda miliki. Di sinilah pentingnya memperhatikan likuiditas sebuah investasi. Likuiditas investasi bisa diartikan seberapa mudah investasi tersebut bisa dicairkan menjadi uang tunai. Jenis investasi yang cukup likuid yaitu tabungan, deposito, valuta asing dan emas. Jika Anda membutuhkan uang segera, investasi tersebut akan mudah dicairkan Namun, beberapa di antaranya tetap ada risiko sedikit kerugian. Sedangkan untuk investasi yang tidak likuid contohnya adalah barang antik dan properti. Butuh waktu yang lebih lama jika Anda mendadak membutuhkan uang untuk mencairkannya.
Risiko Investasi
Mengenal risiko investasi adalah hal paling penting yang harus diperhatikan saat berinvestasi. Setiap jenis investasi selain menghasilkan keuntungan tentunya juga ada risikonya. Ketahuilah dahulu risiko setiap jenis investasi yang ingin Anda ikuti agar sesuai dengan profil risiko yang Anda miliki sebagai investor
Sumber: Buku Financial Tips for Mom, karya Nur Yani, diterbitkan Bitread 2018