ISBN :
978-623-224-294-4
e-ISBN :
978-623-224-295-1
Isi Buku 250 Halaman (0 Colour + 250 B/W)
Sosok remaja bernama Zay merupakan gambaran seorang laki-laki yang sama sekali tak menginginkan mengenal cinta sebelum waktunya. Namun, ia tersadar bahwa cinta itu datang padanya tanpa dia undang kehadirannya.
Ketika ia mengenal cinta, ia sama sekali tak terpikir untuk mengkhianatinya. Zay merupakan santri gaul yang terlanjur mengenal cinta yang salah di masa balignya. Meski jalan cintanya dirasa salah, setidaknya ia mengharapkan cinta yang benar di penghujung akhir kisahnya.
Zay memiliki paras yang kharismatik. Itulah mengapa, siapa saja perempuan yang mengenalnya dipastikan akan jatuh hati dengan mudah padanya. Apalagi dengan supelnya watak Zay mampu membuat siapa saja perempuan yang awalnya jauh menjadi dekat. Niat Zay mengenal cinta yang tulus ia lakukan dengan keseriusan akan tujuannya, yaitu, menikah. Namun, dalam perjalanannya, Zay dihadapkan pada cinta yang salah yaitu, pacaran.
Pacaran diakui olehnya adalah jalan yang salah yang mesti ditaubati. Pacaran juga bukan jalan yang ia inginkan. Ia sama sekali tak mengiyakan jika orang lain menganggap bahwa dia menjalani proses pacaran. Ia hanya disudutkan akan keinginannya yang kukuh mencari bidadari dunia akhiratnya sesegera mungkin.
Namun, takdirlah yang menuntun ia memilih jalan tersebut. Ia selalu menunggu jawaban dari Allah yang belum jua berbalas. Meski ia menjalani pacaran, ia tetap terjaga dengan kesuciannya dan selalu menghormati pasangannya dengan menjaga ketulusan juga kesucian cintanya. Zay selalu bergonta-ganti pacar, namun ia bukan playboy. Ia tak jua berlabuh dalam tujuan pernikahan bukan karena ia tak mau. Ia hanya manusia biasa,
bukan malaikat yang tak pernah melakukan dosa, bukan pula setan yang selalu berbuat dosa. Ia hanya manusia biasa yang tak lebih baik dari Adam, leluhurnya. Ia hanya gambaran laki-laki balig yang menjemput takdir cintanya, bukan penunggu takdirnya.