ISBN :
978-602-6416-50-6
e-ISBN :
978-602-5776-86-1
Isi Buku 320 Halaman (0 Colour + 320 B/W)
Naskah lakon Biadab merupakan hasil proses kreatif bersama Dewan Kesenian Jakarta (2015) dalam program 50 tahun 1965 bersama beberapa penulis lakon lainnya seperti Ibed Surgana Yuga (Yogyakarta/Bali), Halim Bahris (Jember/Lumajang), Bode Riswandi (Tasikmalaya), Dendi Madiya, Ferdi Firdaus, Yustiansyah Lesmana, Gultom Tewe, Irawita, Dediesputra Siregar (Jakarta), yang konon katanya dalam proses workshop di Studio Hanafi (Depok) selalu dijaga intel dengan dimentori Dr. Benny Johanes (penulis/sutradara/kritikus).
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Babak-Babak Tuan Besar merupakan lakon revisi dari Marjinal, yang didiskusikan bersama Afrizal Malna (penyair/penulis lakon) dan Dr. Autar Abdillah (kritikus) di kediamannya (Sidoarjo), yang katanya saya dianggap sok intelek, padahal ‘goblok’ sehingga memilih judul Marjinal. Banyak lakon saya dianggap sebagai potongan-potongan peristiwa yang menyerupai film oleh Agung Kasas (sutradara teater/TD ludruk), hampir sama dengan lakon Marjinal (Babak-Babak Tuan Besar), yang dianggap Afrizal Malna sebagai drama berbingkai. Kalau kata Rio Teguh Prakoso (aktor/sutradara) disebut kolase. Budi Renil (Komsate Jakarta) menyebut pemilihan judul sangat bombastis/sensasi. Dan saya tidak terganggu sama sekali, karenanya saya tidak mengerti apa yang dimaksud mereka semua.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lakon Blater, Laknat, Lingerie Merah (adaptasi cerpen Wa Ode Wulan Ratna), Melamar, Hyper Performance, dan Tubuh-Tubuh Tompang Tresna, entahlah apakah memiliki ciri teks yang sama atau tidak, yang paling jelas dalam proses kreatif ini, selalu dekat dengan isu-isu sosial dan budaya yang mengelilingi tubuh saya di Bangkalan, itu pun kata salah seorang dosen teater saya, di Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya, Muhammad Wahyudi.[]