Writingthon Inovasi Anak Negeri adalah gelaran writingthon pertama yang terselenggara pada tahun 2017 bersama Puspiptek. Pada gelaran ini, para peserta ditantang untuk menyerap informasi dan membuat tulisan terkait Puspiptek dan reaktor nuklir serbaguna.
Writingthon #1 dilatarbelakangi oleh sebuah kebanggaan yang pada gilirannya memunculkan keresahan. Kebanggaan karena ternyata bangsa Indonesia mampu menunjukkan kehebatannya melalui karya dari tangan dingin para ilmuwannya. Adapun keresahan, hadir karena masyarakat belum sadar benar bahwa bangsa Indonesia punya potensi besar yang berasal dari kecemerlangan para ilmuwan tersebut. Oleh sebab itu, masyarakat perlu tahu, bahwa kita sebenarnya mampu bersaing dan tak kalah hebat dibanding bangsa lain. Mereka yang cerdas, punya pemikiran brilian, dan tak segan untuk mendedikasikan dirinya demi memberikan suatu sumbangsih nyata bagi manusia, bertebaran di seantero negeri ini. Hal itu mereka wujudkan melalui riset dan hasil-hasilnya yang mampu menawarkan solusi atas segala permasalahan dan menyajikan kemudahan agar kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Semangat untuk “mengenal, merasa bangga, dan menceritakan” segala keunggulan itu menjadi spirit dalam kegiatan Writingthon #1 ini.
Bagaimana Writingthon #1 ini diselenggarakan? Melalui sebuah seleksi, terpilihlah 10 orang penulis dari berbagai daerah dan latar belakang. Mereka lolos dari proses seleksi yang melibatkan hampir 200 orang kontestan. Kesepuluh orang terpilih tersebut kemudian diundang ke kawasan riset terpadu Puspiptek di Tangerang Selatan untuk mengunjungi berbagai fasilitas yang ada di sana. Tak ketinggalan, mereka pun berinteraksi dengan para ahli, peneliti, dan staf yang berkontribusi dalam riset-riset yang dilakukan di sana. Writingthon #1 dilakukan selama tiga hari. Selama tiga hari itu, para penulis menghimpun informasi dan data, mengolahnya, dan masing-masing menuliskannya menjadi sebuah naskah yang nantinya akan disusun menjadi sebuah naskah utuh dalam bentuk buku. Perburuan data dilakukan secara maraton, begitupula proses penulisan naskahnya. “Writingthon” merupakan gabungan kata dari writing (menulis) dan marathon (maraton). Maka pada proses penulisan naskah, nuansa “maraton” sangat kental terasa, yakni ketika para penulis tanpa kenal lelah duduk berlama-lama di ruang Writingthon. Mereka menulis naskah dengan sangat antusias; mulai pagi, siang, merangkak ke petang, memasuki malam, hingga menginjak dini hari, berusaha sebisa mungkin untuk menyelesaikan naskah-naskah tersebut secara maraton. Pada hari ketiga, naskah-naskah tersebut dikumpulkan dan diserahkan kepada penerbit.
Writingthon #1 merupakan pre-event kegiatan PIF (Puspiptek Innovation Festival). Adapun PIF diselenggarakan pada 29-30 September, dan 1 Oktober 2017. Seperti moto yang digaungkan di PIF yakni “kenal, bangga, ceritakan”, Writingthon #1 ini juga mengadopsi moto yang sama. Kami ingin agar kiprah Puspiptek, ilmuwan, dan produk-produk risetnya dapat diketahui oleh masyarakat umum. Harapannya, masyarakat akan lebih mengenal dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, capaiannya, beserta peran para ilmuwan yang berada di belakang itu semua; merasa bangga dengan hal itu, kemudian menceritakan dan menyebarluaskan wawasan itu untuk memantik optimisme bahwa Indonesia mampu berjaya melalui budaya inovasi serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, Writingthon #1 juga merupakan sebuah wahana untuk mengkampanyekan literasi. Pembangunan iptek dan kampanye literasi menjadi suatu formula tersendiri dalam upaya membangun negeri.