Kehadiran media sosial telah melahirkan cara berkomunikasi dan bersosialisasi yang lebih modern. Media sosial—termasuk situs jejaring sosial—memberikan kita kesempatan yang besar untuk berhubungan dengan teman-teman lama, rekan kerja, dan pasangan. Tidak hanya itu, kita bisa mendapatkan informasi pekerjaan lewat media sosial. Hal ini tentu sangat memudahkan para job seeker dalam mencari pekerjaan yang diinginkan. Perusahaan juga menggunakan media sosial untuk mencari informasi mengenai pribadi calon karyawannya. Itulah mengapa di era milenial ini citra diri yang positif harus mulai dibangun lewat media sosial. Terutama bagi job seeker, media sosial merupakan referensi pertama perusahaan untuk menilai pelamar kerja.
Bagaimana caranya agar kita mampu membangun citra diri yang positif lewat media sosial? Untuk melakukannya, coba tanyakan 4 hal ini sebelum kamu mem-posting sesuatu.
1. Apakah kontennya pantas, kecenderungannya positif atau negatif?
2. Apakah bersifat “menyinggung”?
3. Apakah bermanfaat?
4. Apakah sesuai dengan citra diri yang ingin kamu bangun?
Perlu diingat juga bahwa apapun yang pernah kita posting dapat tersimpan dengan baik di media sosial. Jadi, jangan gunakan media sosial untuk menyampaikan emosi pribadi atau kata-kata makian sehingga berujung pada ujaran kebencian. Penggunaan media massa yang memuat ujaran kebencian membuat kita dapat terkena undang-undang ITE nomor 11 tahun 2008. Hal ini tentu tidak hanya berlaku bagi yang ingin mendapatkan pekerjaan saja, tapi juga untuk para pengguna media sosial. Jika kita bijak dalam menggunakan media sosial, kita pun akan dihormati dan disegani.
sumber buku :
Indonesian Media & Social Transformation karya 14 Emerging Scholars, diterbitkan Bitread:2018.