Remang-remang masih terbayang. Kukenang, kusimpan dalam gudang. Hatiku tercukur lebur. Gundul, remak jiwaku. Bayangan Dian mengajak bergumul. Tapi. ada sesuatu yang remuk dalam jiwaku. Karena mengingat diri-Mu.

Buku ini merupakan sepilah sajak/puisi yang ditulis dalam rentang waktu tiga tahun oleh penyair, sehingga menjadi sebuah antologi puisi mengenai waktu dengan segala aspek yang hidup di dalamnya. Buku puisi ini membentuk dirinya dari musim, munajat, hingga dongeng-dongeng yang bermetafor…

Kumpulan puisi ini merangkum 61 puisi yang ditulis dalam kurun 3 tahun terakhir. Sastrawan dan budayawan Sumatera Utara Damiri Mahmud berkesempatan menuliskan pengantar untuk kumpulan puisi ini.

Pada puisi semua perasaan bebas tumpah tanpa perlawanan bait puisi hanyalah remah ruang dan waktu yang menjadikan tiada. Karena antara ada dan tiada Tuhanlah yang tahu. Antologi Puisi Rizal De Loesie ini menggambarkan Kesunyian hati, ketiadaan dan harapan-harapan Ketika semua…

Aku yang ingin membuatmu ingat Bahwa langkah yang kau ambil kemarin Membawamu sejauh ini Mempertemukanmu dengan perbedaan Yang tak pernah kau temukan Di dalam kamar tidur berdebumu