Diksi Jelata untuk Semesta
Aku memutuskan kembali pulang pada puisi, tempat paling sederhana untuk menyembunyikan rasa, menitipkan asa, dan menopengi keluh juga peluh di balik dinginnya diksi. Tulisan yang kukumpulkan dari perjalanan setahun ini kuanggap sebagai kotor dan lemahnya diriku sebagai manusia, juga surat…