ISBN :
978-602-5804-98-4
e-ISBN :
978-602-5804-99-1
Isi Buku 184 Halaman (0 Colour + 184 B/W)
Bila ada 100 orang dalam satu malam menyeduh kopi, pada suatu daerah, maka; sudah berapa jumlah manis yang terasa oleh lidah manusia? Bilang saja bahwa seandainya orang lupa untuk mengaduk terlebih dahulu, maka pertanyaan itu menjadi; sudah berapa orang yang tahan, tetap menyeruput ampas kopi di permukaan air?
Baiklah, mari kita merenung hari ini, mencari informasi untuk hari esok, lalu menemukan jawaban dari hari kemarin. Seandainya engkau tidak melakukan demikian, bisa jadi, pada puluhan abad yang lalu, orang akan meneliti dengan sebuah tagline ‘Sufi’.
Apabila definisi tersebut kau sisipkan pada manusia semacam kami yang hidup pada zaman dimana semua orang seolah mendengar tanpa mendengarkan, melihat tanpa memperlihatkan dan hari kemarin adalah sama dengan hari ini; kami malu, sebagai dua orang yang menulis curhatan yang tidak semegah para sufi. Kami hanya mengagumi mereka sebagai umat Nabi dan pengkhayatan yang mengaktualkan pada rasa Cinta.
Kopi Sufi ini berisi tentang dua orang yang pada suatu malam menyeduh kopi, manis, pahit; sudah lidah rasakan. Tentunya kami menyadari, bukanlah seorang sufi. Kami hanya sedang menyeduh kopi, bercerita; berusaha merenung untuk hari ini, berdiri mencari informasi di atas kaki peradaban, dan belajar mencari pola pertanyaan dari hari kemarin.